Powered by Blogger.

3

Written By Suheryana Bae on Tuesday, September 15, 2015 | 7:56 PM

tentang pagi berkabut
dan kota yang tergenang
matahari bermalasan di balik rerimbunan

perempuan dengan pipi  kemerahan
sesekali menyentuh 
tertawa lepas sepenuh ruang
cipratan air hanyalah menggariskan keindahan

bah tidaklah menakutkan
sebab kita berjalan di atas air
api adalah sahabat hangat
ketika kita bercengkerama sambil melipat lutut dan mata tertunduk
sahabat dan keluarga
adalah siluet berkelabatan

kekasih ...
cinta kita tidak pernah menjadi tua
sebab yang tua hanyalah pejabat renta
bermuka muram menjelang stroke
tersembunyi ditertawakan
sang istri bersama selingkuhannya

kekasih ....
di surga manakah kini kau bermain
tidakkah kau lihat

aku merindukanmu
                                                                 Kamis, 19 Juni 2014 07.23

0 comments :

Post a Comment