tentang pagi berkabut
dan kota yang tergenang
matahari bermalasan di balik
rerimbunan
perempuan dengan pipi kemerahan
sesekali menyentuh
tertawa lepas sepenuh ruang
cipratan air hanyalah
menggariskan keindahan
bah tidaklah menakutkan
sebab kita berjalan di atas air
api adalah sahabat hangat
ketika kita bercengkerama sambil
melipat lutut dan mata tertunduk
sahabat dan keluarga
adalah siluet berkelabatan
kekasih ...
cinta kita tidak pernah menjadi
tua
sebab yang tua hanyalah pejabat
renta
bermuka muram menjelang stroke
tersembunyi ditertawakan
sang istri bersama
selingkuhannya
kekasih ....
di surga manakah kini kau
bermain
tidakkah kau lihat
aku merindukanmu
Kamis, 19 Juni 2014 07.23
0 comments :
Post a Comment