Nyatanya memang terasa, di usia mendekati enam puluh semakin mudah lupa walaupun tidak sejalan dengan semakin susah mengingat. Ide yang berkelebat atau pemikiran yang muncul beberapa saat yang lalu, tiba-tibas saja seperti menguap ketika hendak dibicarakan. Entah dalam obrolan atau dalam bentuk tulisan. Semakin berusaha mengingat, tidak berarti ingatan atas pemikiran atau ide kembali muncul.
Katakanlah ini alami. Walaupun lebih tepat bersifat kasuistis pada beberapa orang. Tidak dapat dan tidak boleh menjadi "pernyataan" generalis yang berlaku bagi semua orang. Sampai pada suatu saat ada yang meneliti dengan metode ilmiah dan sampai pada kesimpulan objektif.
Kondisi ini tentu saja tidak harus menjadi sakit.
Tidak harus berkosenkuensi penasaran berlebih. Biar saja berlalu seperti angin.
Semua ada waktunya. Semua ada fasenya. Usia bertambah, kehidupan berubah.
Kalaupun ingin menjaga lintasn pemikiran, kelebatan ide maka upaya rasionalnya
adalah mencatat. Dunia toh semakin moderen. Semakin gampang. Menyimpan tulisan
tidak harus menyiapkan buku. Tidak menuntut ketersediaan bullpoint.
Jangan menangisi kondisi. Tidak boleh menyesali pertambahan usia. Tidak
menolak perubahan. Hadapi dan sederhanakan saja. Begitu gampangnya.
12.12.22-6.53
0 comments :
Post a Comment