Untuk menjadi seorang profesional yang mumpuni, dibutuhkan
dedikasi yang luar biasa, termasuk 10 ribu jam terbang, 10 ribu kali uji coba,
dan 10 ribu kali latihan. Oleh karena itu, pondasi keberhasilan adalah
kesempatan untuk mendapatkan pengalaman tersebut. Ada beberapa kondisi yang
menguntungkan seseorang dalam meraih kesempatan, dan setiap kondisi ini
memainkan peran penting dalam membentuk jalan menuju kesuksesan.
Kedua, ruang atau tempat tertentu memberi kesempatan yang
baik untuk menjadi profesional. Kota dengan lembaga pendidikan, perpustakaan,
dan universitas memberikan peluang kepada seseorang untuk menjadi cendekiawan.
Yogyakarta dan Bandung –misalnya--terkenal sebagai pusat pendidikan dan
kreativitas. Lingkungan akademis ini memberikan akses tidak hanya ke sumber
daya intelektual, tetapi juga ke jaringan profesional yang dapat membuka banyak
pintu kesempatan. Di kota-kota ini, seseorang dapat dengan mudah terlibat dalam
diskusi akademis, seminar, dan lokakarya yang meningkatkan pengetahuan dan
keterampilan mereka.
Ketiga, keluarga memberikan ruang untuk meraih kesempatan.
Anak-anak dari keluarga priyayi keraton, misalnya, mendapat kesempatan untuk
belajar menjadi pemimpin, mendalami ilmu, dan bergaul atau bernegosiasi dengan
kalangan atas. Keluarga sering kali menjadi lingkungan pertama dan terpenting
yang membentuk nilai-nilai dan etos kerja seseorang. Anak-anak yang dibesarkan
dalam keluarga yang mementingkan pendidikan cenderung memiliki akses lebih
besar ke sumber daya yang mendukung perkembangan akademis dan profesional
mereka.
Keempat, lingkungan atau komunitas tempat kita hidup memberi ruang untuk berkembang. Orang yang hidup di lingkungan kreatif, seperti di Bandung atau Yogyakarta, mendapat kesempatan untuk menjadi manusia kreatif di bidang usaha, seni, pendidikan, dan berbagai bidang lainnya. Lingkungan yang dinamis dan penuh inovasi ini mendorong individu untuk berpikir out-of-the-box dan mengambil risiko yang mungkin tidak akan mereka ambil di lingkungan yang lebih konservatif. Komunitas yang mendukung dapat memberikan inspirasi dan motivasi yang tak ternilai harganya.
Namun, pertanyaannya adalah apakah kita harus menyerah dengan keterbatasan kesempatan? Tentu tidak. Rumus dasar atau paradigmanya adalah bahwa setiap ruang, waktu, keluarga, dan lingkungan memberi kesempatan tertentu. Tidak ada yang tidak memiliki kesempatan. Keluarga miskin memberi kesempatan untuk menjunjung tinggi nilai kerja keras dan pantang menyerah. Kehidupan di kampung memberi kesempatan untuk hidup selaras dengan alam dan menjalin pergaulan kemanusiaan yang akrab. Orang tidak berpendidikan formal yang hidup di jalanan mendapat kesempatan untuk belajar dari keras dan liarnya kehidupan.
Yang dibutuhkan adalah kesadaran akan ruang dan waktu serta kesempatan yang ada di dalamnya, dan memanfaatkan kesempatan tersebut secara optimal. Kesadaran ini harus diiringi dengan kemampuan untuk melihat peluang di setiap situasi, bahkan dalam kondisi yang tampak tidak ideal. Misalnya, seseorang yang tumbuh dalam keluarga miskin mungkin tidak memiliki akses ke pendidikan tinggi, tetapi mereka dapat belajar tentang kerja keras, ketekunan, dan kreativitas dalam menghadapi tantangan sehari-hari.
Setiap kondisi, baik atau buruk, selalu menyimpan peluang untuk berkembang dan meraih keberhasilan. Kesempatan adalah fondasi dari keberhasilan. Mengenali dan memanfaatkan setiap peluang yang ada di sekitar kita adalah kunci untuk mencapai 10 ribu jam terbang yang dibutuhkan untuk menjadi profesional. Dengan kesadaran dan ketekunan, setiap orang dapat meraih kesempatan dan mencapai kesuksesan. Dalam setiap hambatan terdapat peluang tersembunyi, dan dalam setiap peluang terdapat potensi untuk mencapai sesuatu yang luar biasa. Keberhasilan adalah tentang melihat peluang di mana orang lain hanya melihat masalah dan memanfaatkan setiap kesempatan yang ada untuk belajar dan berkembang. (Buku disarankan : Outliers - Malcolm Grladwell)
0 comments :
Post a Comment