Pada masa kuliah ada beberapa futurolog yang saya kagumi antara lain Soedjatmoko,dan beberapa diantaranya adalah orang-orang yang tidak popular seperti Holil Soelaiman dan pembicara dari Jerman pada sebuah seminar sastra di UNPAD.
Forecast mereka antara lain bahwa orang moderen adalah orang yang sangat mobile. Pagi di Bandung, siang di Jakarta, malem kembali lagi ke Bandung. Tempat bekerja berpindah-pindah. Lokasi rumah dan tempat kerja berjauhan. Bergerak dari satu lokasi ke lokasi lain dalam hitungan menit atau jam. Sedangkan pembicara dari Jerman mengatakan bahwa manusia masa depan adalah manusia yang supersibuk, sehingga kekurangan waktu dan tidak tergerak untuk membaca essay yang panjang, buku yang tebal, atau novel berjilid-jilid. Pilihan bacaan masa depan adalah referensi yang ringkas, padat, akurat dan berkualitas.
Itulah beberapa forecast yang dikatakan pada tahun 1980-an.
Bagaimana masa depan setelah 2014. Bahwa manusia yang berhasil ke depan adalah manusia yang menguasai teknologi -smartphone, internet dan turunanya--, bahasa Inggris, berani mengambil resiko/gambling, memiliki net working dan kecerdasan emosi.
Jenjang pendidikan akademis akan menjadi prasyarat dalam dunia birokrasi pegawai negeri dengan tuntutan semakin tinggi TETAPI orang yang berhasil adalah mereka yang betul-betul memiliki wawasan, pengetahuan dan kemampuan serta lebih banyak bergerak diluar birokrasi.
0 comments :
Post a Comment