Powered by Blogger.
Home » » DERITA PENENTUAN DIRI

DERITA PENENTUAN DIRI

Written By Suheryana Bae on Wednesday, April 17, 2024 | 1:42 PM


 

Dalam perjalanan hidupnya di dunia, manusia memiliki tugas besar untuk menentukan identitasnya. Identitas ini bukanlah sekadar peran sosial atau profesi seperti petani, guru, politikus, penulis, atau pekerja lainnya. Identitas ini adalah esensi diri yang membentuk makna kehidupan seseorang.

Kehidupan manusia akan terasa hampa jika ia tidak mampu memberikan makna pada setiap langkah yang diambilnya. Cara untuk memberikan makna ini adalah dengan bertindak. Melalui tindakan, manusia mengukir jalan hidupnya, apakah ia akan menjadi seorang seniman, matematikus, atau bahkan seorang pemimpin politik. Tindakan ini adalah manifestasi dari pemilihan dan komitmen yang dibuat oleh manusia dalam hidupnya.

Kemungkinan-kemungkinan dalam menentukan identitas manusia sangatlah luas. Ia bisa menjadi apa saja, mulai dari seorang mahasiswa hingga penganggur, dari seorang suami setia hingga seorang bujang lapuk, dari seorang matematikus yang mengotak-atik pola dan rumus hingga seorang politikus idealis yang menginginkan perubahan. Namun, karena keluasannya itulah manusia perlu memiliki keberanian untuk memilih. Dalam memilih, ia membatasi dirinya, tetapi itulah yang memungkinkannya untuk mengeksplorasi eksistensi.

Keinginan yang tidak terbatas hanya akan menjadi angan-angan tanpa tindakan nyata. Manusia yang mencoba menjadi politikus, olahragawan, rohaniwan, wartawan, dan ahli hukum sekaligus dalam waktu bersamaan hanya akan mengalami mimpi tanpa meraih sukses di semua bidang tersebut. Karenanya, manusia harus berani menentukan dirinya, memilih dari berbagai kemungkinan yang ada.

Tentu saja, penentuan diri tidak selalu mudah. Terkadang, kita menghadapi banyak kemungkinan yang menggoda hati kita. Namun, di sinilah keberanian, kebijaksanaan, dan kemampuan diuji. Meskipun pilihan kita mungkin membawa akibat yang sulit, kita harus tetap konsisten dengan apa yang telah kita pilih.

Ketidakpastian akan terus menghantui seseorang jika ia tidak berani menentukan dirinya. Kesulitan ini, yang disebut oleh Franz von Magnis sebagai "derita penentuan diri," akan selalu menghantui mereka yang enggan membuat keputusan.

Sebagaimana yang diungkapkan oleh Hegel, "Kehendak yang tidak memutuskan sesuatu, bukanlah kehendak yang nyata. Orang tanpa kepribadian tidak pernah sampai pada tahap pengambilan keputusan." Maka, hati yang tidak mampu membuat keputusan adalah hati yang mati, biarpun ia ingin menjadi indah. Keberanian untuk menentukan diri adalah langkah pertama menuju makna yang sejati dalam kehidupan manusia.

0 comments :

Post a Comment