Powered by Blogger.
Home » » KEHILANGAN DIMENSI WAKTU

KEHILANGAN DIMENSI WAKTU

Written By Suheryana Bae on Wednesday, April 17, 2024 | 4:02 PM


Dimensi waktu merupakan salah satu aspek fundamental dalam kehidupan manusia. Kehadirannya tidak hanya mengatur ritme kegiatan sehari-hari, tetapi juga membentuk struktur sosial, psikologis, dan eksistensial kita. Dalam konteks ini, pentingnya waktu bisa dirasakan secara akut ketika kita kehilangan akses terhadap indikator-indikator alamiahnya, seperti sinar matahari, bulan, atau pergantian antara siang dan malam.

Pada kondisi seperti berada di kamar hotel tertutup yang tidak terkena sinar matahari atau rembulan, manusia cenderung kehilangan pegangan atas rutinitas sehari-hari. Hal ini bukan hanya berdampak pada aspek fisiologis seperti siklus tidur, tetapi juga pada aspek psikologis dan sosial. Tanpa adanya penanda waktu alamiah, manusia bisa mengalami kesulitan dalam mempertahankan pola makan, ibadah, tidur, dan aktivitas lainnya dalam kerangka waktu yang teratur. Kehilangan kesadaran pola rutin  dan arah demikian, menunjukkan betapa terintegrasi dan tergantungnya kita pada dimensi waktu dalam menjalankan kehidupan.

Kehilangan akses terhadap dimensi waktu bukan hanya membuat kita kehilangan pegangan atas rutinitas, tetapi juga mempengaruhi kesejahteraan psikologis. Manusia membutuhkan struktur dan keteraturan untuk menjaga kesehatan mental. Tanpa keteraturan, bisa timbul perasaan kehilangan arah, stres, hingga gangguan psikologis lebih serius seperti depresi atau gangguan kecemasan. Munculnya perasaan-perasaan tersebut, menunjukkan bahwa waktu tidak hanya penting dalam konteks fisiologis dan praktis, tetapi juga dalam mempertahankan stabilitas emosional dan psikologis.

 Lebih jauh lagi, waktu berfungsi sebagai kompas kehidupan yang membantu kita dalam menentukan prioritas, membuat keputusan, dan merencanakan masa depan. Dalam banyak tradisi dan kepercayaan, waktu juga dianggap sebagai entitas yang sakral, dimana setiap momen dianggap berharga dan memiliki potensi untuk pembaharuan dan pertumbuhan. Kehilangan dimensi waktu berarti kehilangan kesempatan untuk berinteraksi secara bermakna dengan dunia sekitar, merencanakan masa depan, dan, pada tingkat tertentu, memahami posisi dalam alur besar kehidupan.

Dalam era modern, di mana kehidupan sering kali terasa berjalan dengan kecepatan yang meningkat, penting untuk mengingat dan menghargai peran waktu. Bukan hanya tentang mengukur detik, menit, dan jam, tapi juga tentang penghargaan terhadap momen, kesadaran akan perubahan, dan penghormatan terhadap ritme alami yang mengatur eksistensi. Menghadirkan kembali kesadaran tentang waktu dalam kehidupan kita, terutama ketika kita terputus dari indikator alamiahnya, bukan hanya tantangan, tapi juga kesempatan untuk mendefinisikan kembali hubungan kita dengan diri sendiri, dengan orang lain, dan dengan alam semesta.

Kata kitab suci :

“Demi waktu,

Sungguh manusia berada dalam keadaan merugi

Kecuali orang yang beriman, beramal sholeh dan saling menasehati dalam kebaikan”

0 comments :

Post a Comment