Yuval Noah Harari, dalam berbagai tulisannya, mengemukakan pandangan bahwa tubuh manusia dan keabadian hidup di planet bumi hanya merupakan masalah teknis. Ia berargumen bahwa dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, berbagai tantangan yang dihadapi manusia, termasuk penyakit dan penuaan, dapat diatasi. Namun, kenyataan empiris saat ini menunjukkan bahwa tubuh manusia masih penuh dengan misteri yang belum sepenuhnya terungkap oleh sains.
Penyakit dan
kematian, meskipun telah menjadi objek penelitian medis selama berabad-abad,
tetap merupakan pertanyaan besar. Meski telah banyak kemajuan dalam bidang
medis, tidak semua penyakit dapat disembuhkan. Bahkan dengan bantuan dokter
spesialis yang berpengalaman dan peralatan medis super canggih, ada banyak
kasus di mana pasien tetap tidak bisa disembuhkan. Hal ini menunjukkan bahwa
tubuh manusia masih menyimpan rahasia yang belum terpecahkan.
Tubuh fisik
manusia bukan hanya sekadar mesin biologis; ia juga terhubung erat dengan aspek
psikologis dan spiritual. Gangguan psikologis dapat mempengaruhi kesehatan
fisik, dan sebaliknya, masalah fisik dapat menyebabkan gangguan psikologis.
Hubungan antara tubuh dan jiwa ini membuat tugas sains dalam memahami tubuh
manusia menjadi jauh lebih kompleks daripada sekadar memperbaiki mesin yang
rusak.
Meskipun
optimisme Harari tentang kemampuan teknologi untuk mengatasi masalah tubuh
manusia menarik, realitas menunjukkan bahwa manusia mungkin masih memerlukan
waktu puluhan atau bahkan ratusan tahun sebelum bisa mencapai tahap tersebut.
Saat ini, penyakit dan penuaan masih menjadi bagian tak terpisahkan dari
kehidupan manusia, dan konsep keabadian masih jauh dari jangkauan.
Mungkin suatu
hari nanti, manusia akan memiliki kemampuan untuk sepenuhnya memahami dan
mengontrol tubuh mereka sendiri, menjadi seperti dewa yang mengatur hidup
mereka sendiri. Namun, hingga saat itu tiba, manusia harus tetap bergulat
dengan misteri tubuh dan keterbatasan teknologi yang ada.
Harari mengajak
kita untuk merenungkan masa depan di mana teknologi dapat memberikan kendali
penuh atas tubuh dan umur panjang. Namun, kita juga harus realistis dalam
mengakui batas-batas pengetahuan saat ini dan terus berupaya untuk memahami
kompleksitas tubuh manusia. Bersabar dan menerima keadaan ini sebagai ketentuan
Tuhan Maha Kuasa, menerima bahwa di usia senja harus banyak berdamai dengan
fungsi tubuh yang semakin berkurang, semakin menurun menuju ke titik nol.
0 comments :
Post a Comment